Rabu, 21 November 2012

Papyrus karya Fatin Hamama



Suasana hujan plus suasana hati yang mellow plus ngebacain puisinya fatin hamama jadi teringat seseorang yang sekarang masih di bumi para nabi, kangen bangeeett….

Hmm…..kapan pulangnya? :D


Papyrus°

di Khan Khalili
ku mencari sebentuk hadiah
sebagai kenangan bahwa aku pernah singgah
di kotamu
Musa
tapi, tidak kutemui selain kerdip lampu mesjid Husein
yang menandai hari berangkat malam.
bau syisa merebak diantara ahwaji di pinggir jalan.
besok lusa aku meninggalkan tepian tempatmu
berlabuh di pangkuan Ramses.

Bayang-bayang itu masih lekat dalam ingatanku
setelah menyaksikan fragmen masa lalumu
di Ragab Pharaoh Nil kemarin sore di antara jazirah
dari perahu yang membelah sungai Nil.
dan bungkusan mummi yang membuat aku mual
setelah bertandang di museum Tahrir.
aku ingin sebentuk kenangan.

Bukan sekeping nostalgia di antara imarah berdebu
dari ringkikan keledai dan kereta barang yang
bergerak membelah kota bersama mobil yang
berpacu membelah jalan.
bukan,
bukan pula wajah masam Madam Sabah yang
menagih kontrakan sya'ah setiap habis bulan
aku inginkan kenangan yang manis.
semanis anggur banati atau anggur rubbi mandanillu
ataupun asab di pinggir hadiqah dauliah, tempatku
biasa minum.
atau seperti rasa bar'uq sukkari yang senantiasa kusuka
meski asam ada manis-manisnya.
tapi apakah lagi kenangan itu.

di benteng Salahuddin Ayyubi, ketika musim panas tiba
aku lihat penjaja hummus.
di puncak muqattam pun aku temui, terasa waktu
dalam kurun yang purba.
dengan jagung bakar di tangan lebih membuat aku
tertarik menikmati matahari tenggelam
bersama hamparan pasir di lembah kota.
suara deram turummoi membawaku
sampai ke Sayyidah Zainab,
mesjid tua itu
senantiasa membuat aku ingin singgah setiap saat
keinginan yang tidak pernah kesampaian.
menuju Manial melewati Imbaba, selokan air
yang menggantung tinggi membatasi penglihatan dari
sedikit kuburan penduduk yang tertutup tengah kota,
mengalah pada bangunan baru funduq
penampung turis berbintang lima sepanjang Cornice.
Kahirah yang usang di waktu siang
berubah jelita di waktu malam bertabur lampu
mercuri dan gemerlap bintang-bintang malam.

Kusinggahi uyun Musa di tepi laut merah dan
terusan Suez.
airnya membuat aku menggigil dan gametar,
sementara tanpa pepohonan matahari bebas
memanggang kulitku.
dan hembusan angin yang liar sepanjang jalan
ke Fayum.

ketika kudatangi tunggul ketamakan Qarun
di danaunya serasa kudengar gemerincing kunci
gudang hartanya dihela beberapa kuda.
apalagikah kenangan itu.
lorong kecil di dalam Pyramid
dengan sedikit oksigen membuat aku sesak
hanya untuk melihat tempat peristirahatan terakhir
para Fir'aun
kenapa begitu jauh kau gali tanah untuk menaruh
sekerat ragamu.

*dari kumpulan puisi Papyrus Fatin Hamama

Minggu, 26 Agustus 2012

Format Laporan Jamkesmas

hummm.....bingung, ini yg pertama x nya buat laporan, tapi saya akan slalu mencoba bekerja keras untuk menyelesaikan semua inii... (terlalu mendramatisir yak!? hihiiii :D )

semoga ini bisa membantu :)




Cara pengisian format pelaporan
PROGRAM Jamkesmas TaHun 2010
Jumlah Tempat Tidur (TT) RS
·         Jumlah TT RS diisi sesuai dengan jumlah TT yang ada di RS Saudara pada kondisi saat ini
·         Jumlah TT RS adalah jumlah tempat tidur yang meliputi jumlah TT yang ada di  kelas VIP s.d kelas III atau kelas lainnya yang ada di RS/ BP4/BKMM/BBKPM/BKPM/BKIM Saudara.
·         Jumlah TT RS kelas III adalah jumlah TT yang ada di kelas III saja untuk pasien
Definisi Pasien Jamkesmas dan Non  Jamkesmas
·         Pasien Jamkesmas adalah pasien peserta  program Jamkesmas dan dibiayai oleh dana APBN
·         Pasien non Jamkesmas adalah pasien diluar peserta  program Jamkesmas
Definisi Pasien Baru Dan Pasien Lama
Pasien lama adalah :
  • Pasien yang sudah pernah berobat ke RS dan sudah mempunyai nomor  rekam medis
Pasien baru adalah :
  • Pasien yang baru pertama kali berobat ke RS dan belum pernah mendapat nomor rekam medis sebelumnya.
Cara Pengisian Jumlah Pasien Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL)
Dalam mengisi jumlah pasien (pasien Jamkesmas dan non Jamkesmas) RJTL, data yang digunakan  adalah nomor  rekam medis. Satu nomor rekam medis hanya dihitung satu kali walaupun pasien tersebut berobat berulang-ulang ke RS.
Catatan: 
Jumlah pasien Jamkesmas diperlukan untuk mengetahui berapa orang pasien Jamkesmas yang memanfaatkan pelayanan medik di PPK Tkt II dan III dari 76,4 juta jiwa yang menjadi sasaran program (untuk melihat cakupan dari sasaran program Jamkesmas)
Jumlah pasien Non Jamkesmas diperlukan untuk melihat proporsi antara jumlah pasien Jamkesmas dengan pasien Non Jamkesmas yang memanfaatkan pelayanan medik di PPK Tkt II dan III

Cara Pengisian Jumlah Pasien Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL)
Mengingat setiap pasien (pasien Jamkesmas dan non Jamkesmas) yang berobat ke RS akan terlebih dahulu melalui Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) poliklinik/UGD,  maka Pasien Rawat Inap Tingkat Lanjut  (RITL) merupakan bagian dari pasien Rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL), dan nomor rekam medis sudah diperoleh di RJTL.
Walaupun pasien ( pasien Jamkesmas dan Non Jamkesmas) RITL (termasuk RITL Persalinan pasien Jamkesmas) sudah masuk kedalam data pasien Rawat Jalan Tingkat Lanjut, namun  untuk keperluan penghitungan BOR dan LOS maka jumlah pasien RITL  baru dan lama tetap harus dituliskan lagi walaupun dalam penghitumgan jumlah pasien tidak dihitung lagi.
Cara Pengisian Jumlah Kunjungan Pasien
Dalam mengisi jumlah kunjungan pasien (pasien Jamkesmas dan Non Jmkesmas), data yang digunakan adalah data jumlah kedatangan pasien kerumah sakit untuk berobat, sehingga satu pasien ( satu nomor rekam medis), dapat dihitung berulang kali sesuai dengan jumlah kedatangan pasien ke RS tersebut.
Catatan :
Jumlah kunjungan pasien Jamkesmas diperlukan untuk melihat berapa banyak penggunaan pelayanan medik di PPK tkt II dan III oleh pasien Jamkesmas
Jumlah kunjungan pasien Non Jamkesmas diperlukan untuk melihat proporsi penggunaan pelayanan medik di PPK tkt II dan III oleh pasien Jamkesmas dan pasien Non Jamkesmas.
Definisi  Jumlah Kunjungan Pasien Jamkesmas Rawat Inap Paska Persalinan (Normal, dengan Penyulit, SC)
Adalah jumlah kedatangan pasien Jamkesmas Rawat Inap paska persalinan (Normal, dengan Penyulit, SC) untuk dilakukan rawat inap kembali diruang Obsgyn dalam kurun waktu 40 hari paska persalinan.

Definisi Persalinan Normal, Persalinan dengan Penyulit dan Sectio Cesaria
Þ     Persalinan normal  adalah Persalinan per vaginam tanpa adanya faktor resiko apapun.  kondisi pasien betul-betul sehat tidak ada penyakit penyerta dalam kehamilannya, dan tidak ada resiko dalam proses kelahiran misalnya : preeklampsi/ekslampsi, decom cordis, dll, sehingga pasien tersebut seharusnya bisa melahirkan dengan ditolong bidan
Untuk partus normal yang dilakukan di RS perlu dituliskan alasannya dan diisi pada form 1A
Þ     Persalinan dengan penyulit adalah Persalinan per vaginam yang disertai dengan penyakit penyerta dalam kehamilannya, misalnya preeklampsi/eklampsi, decompositio cordis dll sehingga dalam proses persalinannya memerlukan bantuan tenaga dokter atau dokter spesialis.
Þ     Persalinan dengan Sectio Caesaria adalah Persalinan per abdominal atas indikasi medis
Cara Pengisisan Jumlah Pasien Jamkesmas Keluar Rumah Sakit
Untuk mengisi  jumlah  pasien Jamkesmas keluar RS, datanya diambil dari data jumlah pasien RITL Jamkesmas . Jumlah pasien Jamkesmas keluar RS harus sama dengan jumlah pasien RITL Jamkesmas. Seperti terlihat pada bagan di bawah ini



                                                       Pasien Jamkesmas

JUMLAH PASIEN JAMKESMAS RITL KELUAR RS
 
Rawat Jalan

Keluar  hidup
 

< 48jam
 

>48jam
 

Keluar  Mati
 
Pulang                                                      Rawat Inap




CARA PENGISIAN PASIEN JAMKESMAS YANG DIRUJUK
Jumlah Pasien Jamkesmas yang dirujuk adalah jumlah pasien Jamkesmas yang sudah tercatat di bagian Rekam medis RS/BP4/BKMM/BBKPM/BKPM/BKIM Saudara (sudah mempunyai nomor rekam medik), tapi kemudian dirujuk ke RS lain.






                                                                   

Jumat, 27 April 2012

Takengon Kota Dingin


TAKENGON....
Kota ku...Kota dingin,
Negeri seribu bukit...
 



Jika andrea hirata mencari cinta sejatinya hingga menjelajahi daratan Rusia dan Eropa sampai panas kering di gurun Sahara dan akhirnya menemukan desa Edensor yang menawan.
hmmm.... menurut ku, aku tak perlu menjelajahi dunia untuk melihat dunia yang jaaauuuh lebih indah...
dan inilah edensor ku...kota ku yang tak kalah menawan, keindahan yang tersembunyi... :D

Danau lut tawar merupakan salah satu keindahan alam kebanggan untuk masyarakat Aceh Tengah. Danau ini terletak di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Kota Takengon, Nangroe Aceh Darussalam. Luasnya yang memncapai 5.472 hektar, menjadikan danau ini yang terluas di Provinsi Aceh.

Perbukitan hijau yang ditumbuhi pohon pinus, awan bersih dan langit biru dipantulkan air danau yang tenang membuat permukaan danau seperti kaca. Belum lagi udara yang sejuk karena berada di dataran tinggi. keindahannya akan membuat kita terpesona dan bersyukur atas ciptaanNya yang Luar Biasa Indah... ;)

Kamis, 26 April 2012

Diabetes Mellitus


Penyakit diabetes mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan system metabolism dalam tubuh, dimana organ pangkreas tidak mampu memproduksi hormone insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Insulin adalah salah satu hormone yang diproduksi oleh pangkreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah atau kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energy yang diperlukan tubuh manusia. Hormone insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

Tanda dan gejala diabetes mellitus
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160-180 mg/dl dan air seni (urine) (glucose), sehingga urine sering dilebung (dikerubuti semut.
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita:
1.       Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (polyuria)
2.       Sering atau cepat merasa haus/dahaga (polydipsia)
3.       Lapar yang berlebihan/makan banyak (polyphagia)
4.       Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5.       Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6.       Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan dan kaki
7.       Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8.       Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9.       Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10.   Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak  yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe I.
Lain halnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala diatas. Bahkan mereka tidak mengetahui telah menderita kencing manis.
Tipe penyakit diabetes mellitus
1.       Diabetes mellitus tipe I
Diabetes tipe I adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormone insulin, dikenal dengan istilah insulin dependent.
Diabetes mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau langerhans pangkreas. Diabetes tipe I banyak ditemukan pada balita, dan anak-anak dan remaja.
Sampai saat ini diabetes mellitus tipe I hanya dapat diobati dengan pemberian terapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan.
Riwayat keluarga, diet dan factor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe I.
Pada penderita diabetes tipe I haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat tes gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan terserang penyakit
2.       Diabetes Mellitus tipe II
Diabetes mellitus tipe II adalah dimana hormone insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah non-insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam memproduksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitivitas (respon) sel dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatkan kadar insulin dalam darah.
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya factor kegemukan (Obesitas) pada penderita diabetes tipe II, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan dan pemberian tablet diabetic.
Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.

Kadar gula dalam darah
Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70-150 mg/dl millimoles/liter (satuan unit united kingdom) atau 4-8 mmol/l (milligrams/deciliter (satuan unit united states)) dimana 1 mmol/l = 18 mg/dl.
Diagnose diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dl. sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) dapat membantu diagnose diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dl dan 200 mg/dl, terlebih lagi bila >200 mg/dl.
Banyak alat  test gula darah yang diperdagangkan saat ini dan dapat dibeli dibanyak tempat penjualan alat kesehatan atau apotik seperti Accu-Chek, BCJ Group, Accurate, One Touch Ultra Easy Machine. Bagi penderita yang terdiagnosa diabetes mellitus, ada baiknya bagi mereka jika mampu untuk membelinya.

Pengobatan dan penanganan penyakit diabetes
Penderita diabetes tipe I umumnya menjalani pengobatan terapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet)
Pada penderita diabetes mellitus tipe II, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mampu mengatasi pengontrolan kadar gula darah.