Kamis, 26 April 2012

Diabetes Mellitus


Penyakit diabetes mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan system metabolism dalam tubuh, dimana organ pangkreas tidak mampu memproduksi hormone insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Insulin adalah salah satu hormone yang diproduksi oleh pangkreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah atau kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energy yang diperlukan tubuh manusia. Hormone insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

Tanda dan gejala diabetes mellitus
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160-180 mg/dl dan air seni (urine) (glucose), sehingga urine sering dilebung (dikerubuti semut.
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita:
1.       Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (polyuria)
2.       Sering atau cepat merasa haus/dahaga (polydipsia)
3.       Lapar yang berlebihan/makan banyak (polyphagia)
4.       Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5.       Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6.       Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan dan kaki
7.       Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8.       Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9.       Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10.   Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak  yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe I.
Lain halnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala diatas. Bahkan mereka tidak mengetahui telah menderita kencing manis.
Tipe penyakit diabetes mellitus
1.       Diabetes mellitus tipe I
Diabetes tipe I adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan hormone insulin, dikenal dengan istilah insulin dependent.
Diabetes mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau langerhans pangkreas. Diabetes tipe I banyak ditemukan pada balita, dan anak-anak dan remaja.
Sampai saat ini diabetes mellitus tipe I hanya dapat diobati dengan pemberian terapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan.
Riwayat keluarga, diet dan factor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe I.
Pada penderita diabetes tipe I haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat tes gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan terserang penyakit
2.       Diabetes Mellitus tipe II
Diabetes mellitus tipe II adalah dimana hormone insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah non-insulin dependent diabetes mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam memproduksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitivitas (respon) sel dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatkan kadar insulin dalam darah.
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya factor kegemukan (Obesitas) pada penderita diabetes tipe II, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan dan pemberian tablet diabetic.
Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.

Kadar gula dalam darah
Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70-150 mg/dl millimoles/liter (satuan unit united kingdom) atau 4-8 mmol/l (milligrams/deciliter (satuan unit united states)) dimana 1 mmol/l = 18 mg/dl.
Diagnose diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dl. sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) dapat membantu diagnose diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dl dan 200 mg/dl, terlebih lagi bila >200 mg/dl.
Banyak alat  test gula darah yang diperdagangkan saat ini dan dapat dibeli dibanyak tempat penjualan alat kesehatan atau apotik seperti Accu-Chek, BCJ Group, Accurate, One Touch Ultra Easy Machine. Bagi penderita yang terdiagnosa diabetes mellitus, ada baiknya bagi mereka jika mampu untuk membelinya.

Pengobatan dan penanganan penyakit diabetes
Penderita diabetes tipe I umumnya menjalani pengobatan terapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet)
Pada penderita diabetes mellitus tipe II, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mampu mengatasi pengontrolan kadar gula darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar