Rindu adalah sesuatu yang lahir dari kalbu. Rindu adalah
wujud cinta tertanam dalam. Tak ada yang salah dengan rindu, jika rindu itu
menancap di hatimu, biarkan ia mengalirkan darahmu kepada yang paling dirindu.
Maknailah kerinduan dengan sebuah taman yang akan menyuburkan keimanan, yang
akan menumbuhkan buah-buah segar dalam pohon bernama “kehidupan”.
Rindu terbit dari rasa cinta. Ketahuilah bahwa rindumu
pada-Nya adalah rindu yang di dalamnya tersimpan kekuatan Mahadahsyat, bahkan
jikalau rindu itu ditikam lawan, maka rindu itu akan tetap bersemayam dalam
jiwamu. Tetap mengisi hari-harimu, tetap melekat dalam jiwamu. Karena inilah
sebenarnya hakikat rindu. Kerinduan yang sampai pada taraf keinginan yang kuat
untuk bisa berjumpa dengan-Nya, untuk bisa menatap wajah-Nya. Rindu adalah
kekuatan, dan kekuatan akan melahirkan ketaatan.
Rindu adalah bongkahan batu yang harus kau
pecah! Harus kau hancurkan! Menjadi butir-butir temu di titik beku. Karena
sejatinya, jika engkau merindu, tak ada yang lebih indah pada akhirnya dari
sebuah perjumpaan. Namun mungkin hari ini kau belum bisa menemukan perjumpaan
besar. Hanya bisa menemukan perjumpaan-perjumpaan kecil dalam rakaat-rakaat
panjang. Tapi ketahuilah bahwa perjumpaan kecil itu akan mengokohkan rindumu
untuk kemudian pecah saar perjumpaan besar digelar. Itulah puncak kenikmatan.
Ketika rindu yang dipendam bertahun-tahun menjelma keterpesonaan dan keindahan
di singgasana Tuhan. Ketika engkau menatap wajah Tuhan dengan mata telanjang.
Engkau pun bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar